Waktu puasa
“Dihalalkan bagi kamu, pada malam hari puasa, bercampur (bersetubuh) dengan isteri-isteri kamu.”
(Al-Baqarah: 187)
“Dan makan dan minumlah sehingga terang kepadamu benang putih dari benang hitam dari fajar.”
[H.R. Bukhari]
“Hitamnya malam dan putihnya siang.”
[H.R. Al-Bukhari dan Muslim]
“Janganlah kalian tertipu oleh azannya Bilal dan jangan pula tertipu oleh warna putih yang memancar ke atas sampai melintang.”
[H.R. Muslim]
“Makan dan minumlah, jangan kalian tertipu oleh fajar yang memancar ke atas, makan dan minumlah sampai warna merah membentang.”
[H.R. At-Tirmidzi]
“Jika salah seorang dari kamu mendengar azan, padahal gelas ada di tangannya, janganlah dia letakan hingga memenuhi hajatnya.”
[H.R. Abu Daud]
“Telah dikumandangkan azan dan iqamah solat, ketika itu di tangan Umar masih ada gelas, dia bertanya: “Bolehkah aku meminumnya ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ya, minumlah.”
[H.R. Ibnu Jarir]
“Jika malam datang dari sini, siang menghilang dari sini dan terbenam matahari, telah berbukalah orang yang berpuasa.”
[H.R. Al-Bukhari dan Muslim]
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a., “Kami pernah bersama Rasulullah s.a.w. dalam suatu musafir. Ketika itu kami berpuasa (Ramadhan). Ketika matahari terbenam, Rasulullah s.a.w. bersabda kepada sebahagian dari kami: “wahai fulan (Bilal), berdirilah, ambilkan air.” Kata Bilal: “Wahai Rasulullah, kalau engkau tunggu hingga petang. Rasulullah bersabda: Turun, ambilkan air.” Bilal pun turun, kemudian Nabi s.a.w minum. Baginda bersabda: “kalau kamu melihatnya, nescaya kamu lihat dari atas unta (matahari). Kemudian baginda memberi isyarat dengan telunjuk ke arah kiblat), kemudian berkata: “Jika kamu melihat malam telah datang dari sini, maka telah berbuka orang yang berpuasa.”
[H.R. Al-Bukhari dan Muslim]Jom puasa mengikut cara Nabi s.a.w.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan